INewsID-Secara bertahap Israel mulai menarik pasukannya dari Jalur Gaza, Palestina. Penarikan pasukan tersebut bagian dari rencana yang diusulkan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
Di kutip dari kantor berita setempat, dalam 24 jam tentara Israel akan menyelesaikan penarikan pasukannya dari beberapa wilayah di Jalur Gaza sampai ke garis kuning, seperti yang disepakati dalam rencana Trump antara Israel dan Hamas.
Sebelumnya pada hari Kamis, Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan, Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan tahap pertama rencana gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam perundingan tidak langsung antara kedua belah pihak yang bertikai di Sharm el-Sheikh, Mesir. Yang di hadiri delegasi dari Negara Turki, Mesir, Qatar dan di bawah pengawasan AS.
Agresi Israel di kantong wilayah Palestina sejak Oktober 2023 menewaskan hampir 67.200 warga Palestina, kebanyakan dari mereka Adalah wanita dan anak-anak.
Sebagai negara yang mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia menyambut baik tercapainya gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza. Indonesia juga menyatakan kesiapanya mendukung proses rekonstruksi di Gaza.
Melalui Kementerian Luar Negeri, Indonesia menyatkan gencatan senjata fase pertama ini merupakan langkah penting untuk menghentikan kekerasan yang terus  di Gaza.
Diharapkan akses bantuan kemanusiaan segera dibuka secara luas, dan Indonesia siap berpartisipasi aktif dalam mendukung proses rekonstruksi Gaza.
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan pentingnya setiap butir kesepakatan dilaksanakan oleh semua pihak dengan penuh iktikad baik, sekaligus memanfaatkan momentum gencatan senjata untuk menghidupkan kembali proses perdamaian di Palestina dan upaya implementasi solusi dua negara berdasarkan kesepakatan internasional.
Langkah tersebut harus bermuara pada berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sesuai resolusi dan hukum internasional yang telah disepakati.
Pemerintah RI juga menyampaikan penghargaan kepada Amerika Serikat, Mesir, Qatar, dan Turki yang telah berperan sebagai mediator dalam upaya mencapai gencatan senjata untuk mengakhiri agresi Israel di Jalur Gaza ini.