Siapa sangka buku yang biasa kita baca rupanya ada juga yang memiliki kekuatan ghaib dapat menyimpan kutukan. Di lansir dari laman berita aneh di dunia, INewsID menyajikan kembali dalam rangkuman .
Codex Gigas
Codex Gigas adalah buku memiliki rupa berbeda dengan buku pada umumnya. Memiliki fisik tinggi hampir 1 meter dan berat kurang lebih 74 kg. Menjadikan buku yang di tulis dalam Bahasa latin ini memiliki arti buku raksasa.
Dibuat pada awal abad ke-13 di Bohemia (Republik Ceko), kitab ini berisi Alkitab lengkap (Perjanjian Lama dan Baru), teks-teks sejarah, serta berbagai pengetahuan ensiklopedis dan formula sihir. Manuskrip tersebut sekarang disimpan di Perpustakaan Nasional Swedia
Namun yang aneh dalam buku tersebut bukan hanya terletak pada ukurannya. Codex Gigas juga kerap dijuluki sebagai injil setan.
Di Swedia beredar rumor kalau Codex Gigas aslinya menyimpan kekuatan gaib. Pada tahun 1858, seorang penjaga perpustakaan tanpa sengaja terkurung di perpustakaan.
Saat sedang berada di dalampenjaga tersebut melihat Codex Gigas dan sejumlah buku yang lain beterbangan di udara. Penjaga itu di ketahui sangat syok sehingga harus menjalani perawatan kejiwaan.
Misteri terkait Codex Gigas tidak bisa dilepaskan dari asal usul kemunculannya yang dikanal juga penuh mistis.
Menurut legenda, pada awalnya ada seorang biarawan yang melanggar sumpahnya sendiri. Sebagai hukuman, biarawan tersebut diperintahkan menulis kitab berisi semua pengetahuan di dunia hanya dalam waktu semalam. Jika ia gagal memenuhinya, maka ia akan dihukum mati.
Untuk memenuhi tugasnya, biarawan itu kemudian membuat perjanjian dengan setan agar bisa merampungkan penulisan buku dalam waktu satu malam. Sebagai tanda terima kasih, buku itu pun menampilkan gambar-gambar setan di sejumlah halamannya.
Historia del Huerfano
Historia del Huerfano (HDH) adalah buku novel yang namanya berasal dari bahasa Spanyol dan memiliki arti “Cerita Si Yatim Piatu”. Novel tersebut merupakan hasil karya seorang pastor asal Spanyol yang bernama Martin de Leon y Cardenas.
Martin diceritan menulis Historia del Huerfano pada periode antara tahun 1608 hingga 1615. Awalnya ia ingin merilis novel tersebut dengan memakai nama samaran. Namun Martin pada akhirnya memutuskan kalau novel ini sebaiknya tidak usah diterbitkan sama sekali.
Keberadaan buku ini baru kembali diketahui oleh publik setelah pada tahun 1965, seorang pakar asal Spanyol menemukan buku ini di kumpulan arsip milik Yayasan Hispanik Amerika di New York, Amerika Serikat.
Wacana supaya buku tersebut diterbitkan supaya isinya bisa dibaca oleh masyarakat luas pun langsung menyeruak. Namun itu sejak pula, kabar kalau buku ini menyimpan kutukan mulai beredar.
Menurut pengakuan Brenda Palacios yang pernah menghabiskan waktu selama dua tahun menyunting buku ini, ia pernah mendapatkan peringatan supaya menjauhi buku ini.
Sebelumnya, pernah ada dua orang yang meninggal saat sedang menyunting buku tersebut. Salah seorang di antara mereka meninggal akibat penyakit misterius, sementara yang satunya meninggal dalam kecelakaan.
Palacios sendiri pada akhirnya memilih untuk mengambil resiko. Ia menyunting novel tersebut hingga akhirnya bisa naik cetak pada tahun 2017. Palacios sejauh ini memang belum mengalami musibah berbahaya, tapi siapa yang tahu ke depannya
Omar Khayyam
Omar Khayyam merupakan penulis puisi asal Persia (Iran) yang hidup pada abad ke-11. Sejak tahun 1859, karya-karyanya mulai dikenal oleh masyarakat Barat setelah kumpulan puisinya diterjemahkan oleh Edward Fitzgerald dan diterbitkan di tahun tersebut.
Tahun 1911, Francis Sangorski ditunjuk oleh sebuah toko buku Inggris untuk menambahkan ilustrasi dan aksesoris pada bukunya supaya kelak buku kumpulan puisi Omar Khayyam bisa diterbitkan sebagai edisi spesial.
Sangorski tidak main-main ketika ia menerima permintaan tersebut.
Dia nekat menyuap seorang penjaga kebun binatang untuk memberi makan ular dengan hewan hidup supaya ia bisa mendapatkan perspektif jelas ular yang sedang makan. Sangorski juga menambahkan aneka macam pernak pernik berharga mahal pada bukunya seperti lembaran emas, ribuan butir batu mulia, serta ribuan helai bulu burung sungguhan.
Saat bukunya sudah selesai dibuat, ternyata tidak ada orang Inggris yang mau membelinya karena harganya terlalu mahal. Maka, buku Great Omar buatan Sangorski pun kemudian dikirim ke Amerika Serikat supaya bisa dilelang di sana.
Di sinilah rentetan peristiwa mencekam mulai muncul. Buku Great Omar buatan Sangorski pada akhirnya tidak pernah mencapai Amerika Serikat karena bukunya tenggelam bersama dengan kapal Titanic yang membawanya. Kurang dari tiga bulan kemudian, Sangorski meninggal akibat tenggelam.
Tahun 1930-an, buku Great Omar yang serupa dengan buatan Sangorski dibuat ulang oleh Stanley Bray. Buku tersebut kemudian disimpan di suatu lokasi di kota London, Inggris.
Namun buku tersebut lagi lagi tidak berumur panjang. Buku yang bersangkutan hangus meleleh setelah pesawat Jerman menjatuhkan bom ke lokasi penyimpanan buku.